What Happened to Monday? (2017) - Synopsis and Review
Source: Google |
Kalau mendengar kata Monday atau hari Senin, pasti mood kita
langsung berubah. Ya, awal minggu memang sering kali terasa berat dijalani.
Tapi jika kita berusaha membersarkan hati dan menjalaninya dengan happy, pasti tidak terasa berat. Nah,
film yang baru saja saya tonton semalam berhubungan dengan hari – hari dalam
satu minggu. Namun film ini tidak terfokus pada hari, tetapi pada wanita kembar
tujuh. Lho kok?
Pada tahun 2020, dunia
mengalami kekurangan sumber pangan akibat populasi manusia di dunia yang
semakin hari semakin banyak jumlahnya. Tidak cukup sumber pangan untuk populasi
yang banyak, ditambah lagi dengan cuaca ekstrim di seluruh penjuru dunia. Namun,
para imuwan berhasil menemukan cara untuk memodifikasi tanaman agar dapat tumbuh subur kembali di
tanah – tanah di seluruh dunia. Lantas, apa masalahnya? Seiring dengan
kesuburan tanah – tanah di dunia yang kembali menghasilkan sumber pangan, penduduk
dunia juga semakin “subur”. Banyak pasangan – pasangan yang dikaruniai anak
yang jumlahnya lebih dari satu. Kelahiran anak kembar pun semakin banyak, dan
jumlahnya bisa lebih dari dua. Terjadilah overpopulasi yang lebih parah.
Pemerintah pun
mengeluarkan kebijakan “Satu Anak Cukup” (bukan Dua Anak Cukup, seperti iklan
keluarga berencana hehe ). Kebijakan ini disebut dengan “Child Allocation Act”
yang dikepalai oleh Dr. Nicolette Cayman (Glen Close). Bagian paling kejamnya
adalah, bila orang tua kedapatan memiliki anak lebih dari satu, maka anak
kedua, ketiga dan seterusnya, akan diambil oleh Child Allocation Bureau dan dimasukkan ke cryosleep, sebuah alat yang akan membuat saudara - saudara “ilegal” tersebut tidur untuk
dibangunkan kembali saat angka populasi menurun. Jumlah penduduk sangat
dipantau oleh biro tersebut. Ada tempat – tempat inspeksi di berbagai sudut dan
semua penduduk harus menggunakan gelang identitas yang menunjukkan bahwa mereka
adalah anak satu – satunya.
Seorang wanita bernama
Karen Settman suatu hari melahirkan tujuh orang bayi kembar. Semuanya perempuan
dan identik. Karen meninggal setelah melahirkan putri – putrinya, tanpa
diketahui siapa ayah bayi – bayi tersebut. Ayah Karen, Terrence Settman (Willem
Dafoe) meminta dokter yang membantu persalinan Karen untuk merahasiakan
kelahiran cucu – cucunya. Terrence memberi nama ketujuh cucunya sesuai nama
hari dalam satu minggu: Monday, Tuesday, Wednesday, Thursday, Friday, Saturday
dan Sunday (diperankan oleh Noomi Rapace). Sang kakek membesarkan ketujuh
cucunya secara rahasia di apartemen miliknya. Ia memodifikasi apartemennya agar
mereka semua dapat tinggal disana.
Terrence melatih dan
mengajari cucu – cucunya agar dapat bertahan hidup. Ketujuh cucunya punya kepribadian
yang berbeda – beda: Sunday yang perhatian dan optimis, Monday yang
perfeksionis, Tuesday yang sweet namun
seorang pecandu, Wednesday yang tomboy, Thursday yang pemberontak namun berjiwa
pemimpin, Friday yang cerdas namun rapuh, dan Saturday yang flirty dan pecandu alkohol. Mereka bebas
mengekspresikan dirinya di dalam apartemen. Namun di luar apartemen mereka
hanya boleh menggunakan satu identitas, dengan nama Karen Settman, diambil dari
nama ibu mereka. Setiap anak akan keluar bergantian sesuai dengan nama mereka.
Monday akan keluar hari Senin, Tuesday hari Selasa, dan seterusnya. Gelang
mereka dimodifikasi oleh sang kakek agar dapat merekam kejadian yang disaksikan
setiap Karen ada hari itu. Pada malam hari, mereka semua akan melihat rekaman
tersebut dan dari apa yang mereka lihat, berdiskusi untuk menemukan cara agar
mereka bisa tetap bertahan hidup.
Terrence juga menentukan
profesi apa yang cocok dijalani Karen Settman, yang disesuaikan dengan
kemampuan ketujuh gadis tersebut. Pada usia 30 tahun, Karen Settman adalah
seorang pegawai bank yang akan segera naik pangkat. Setiap hari, ketujuh wanita
itu akan memoles wajah dan penampilannya dengan cara yang sama agar selalu terlihat
seperti Karen Settman, sebelum mereka keluar rumah.
Pada hari Senin, ketika giliran
Monday untuk keluar, malam harinya ia tidak pulang kerumah. Saudari –
saudarinya kebingungan mencari Monday. Mereka berusaha melacak keberadaan
Monday, tetapi ia tidak dapat ditemukan. Mereka ketakutan memikirkan
kemungkinan Monday ditangkap dan dibawa ke Bureau.
Keesokan harinya, mereka mengirim Tuesday untuk berangkat ke kantor Karen
Settman untuk menyelidiki hilangnya Monday. Namun, saat sedang berjalan keluar
dari bar, Tuesday ditangkap petugas bureau.
Pelacaknya juga dimatikan. Tuesday dibawa ke kantor bureau dan diinterogasi
oleh Dr. Cayman. Rupanya Dr. Cayman telah mengetahui bahwa Karen Settman adalah
wanita kembar tujuh.
Para saudari yang tersisa
pun diburu oleh petugas burreau. Thursday memimpin saudari – saudarinya untuk
melawan orang – orang tersebut, sembari mencari tahu apa sebenarnya yang
terjadi. Satu demi satu saudarinya meninggal, hingga hanya tersisa beberapa
dari mereka. Situasi semakin pelik ketika Adrian, seorang petugas burreau yang
bekerja di gerbang inspeksi datang mencari Karen Settman, yang ternyata kekasih
salah satu dari si kembar. Lantas, apa sebenarnya yang terjadi pada Monday?
Siapa yang membocorkan rahasia Settman bersaudari?
Film bergenre action ini sangat seru bagi saya. Tidak
ada sesi bosan dalam mengikuti jalan ceritanya. Layer demi layer cerita yang
terbuka dalam setiap menit di film ini membuat saya tidak beranjak sama sekali.
Saya sangat menyukai ide ceritanya. Certia bergaya dystopian semacam ini memang sedang marak diangkat menjadi film
(contohnya: The Hunger Games, The Maze Runner dll.). Aktris yang memerankan
ketujuh saudari kembar tersebut, Noomi Rapace, juga patut mendapat apresiasi
karena mampu berakting sebagai tujuh orang yang berbeda karakter. 7,5/10 saya
berikan untuk film ini.
Menurut anda, seperti di
film ini, akankah dunia mengalami overpopulasi di masa depan seperti di film
ini? Lantas, kira – kira apa solusi terbaik untuk masalah kependudukan semacam
ini? Selamat menonton.
Waduh aku jadi penasaran nov... Reviewmu selalu ciamik!!
BalasHapus